Cari Blog Ini

Kamis, 24 November 2011

METODE S.G.A.V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA

BAB I
PENDAHULUAN
Pengajaran bahasa sebagai bahasa asing mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan itu meliputi pendekatan,metode maupun teknik pengajaran. Dalam perkembangan metode sendiri, seiring dengan perkembangan IPTEK mengalami metamorfosis yang cukup dinamis yaitu misalnya dengan memanfaatkan tekhnologi yang tengah berkembang menjadi bagian dari metode pengajaran bahasa. Menurut (Mackey, 1965:139), terdapat perbedaan mendasar antara satu metode pengajaran dengan metode pengajaran yang lainnya, antara lain :
1.      Perbedaan teori bahasa yang melandasinya
2.      Perbedaan pemberian deskripsi bahasa
3.      Perbedaan persepsi tentang bagaimana seseorang memperoleh kemahiran berbahasa.
Dalam kegiatan pembelajaran khususnya bahasa prancis sebagai bahasa asing (FLE) suatu metode, pendekatan dan media yang digunakan dengan tepat dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan kondusif. Pembelajaran bahasa asing bagi pemula terutama bahasa prancis sangat memerlukan suatu tindakan yang tepat dalam kegiatan pembelajaran khususnya pemilihan serta penyampaian yang mudah dipahami serta dapat diaplikasikan secara umum. Dunia pengajaran selalu membutuhkan metode dan pendekatan yang sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Kebutuhan tersebut diimplikasikan untuk menciptakan suatu kondisi masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan yang memadai. Untuk itu, diperlukan adanya kemunculan inovasi-inovasi baru yang berkaitan dengan metode maupun pendekatan pengajaran yang berperan penting dalam proses pembelajaran dan hasil out-put nya. Salah satu metode pengajaran bahasa yang pernah berkembang dan banyak digunakan dalam pengajaran bahasa terutama sebagai bahasa asing adalah metode S.G.A.V  (Struktur Global Audio-Visuelle). 


BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan dunia yang semakin modern, secara otomatis juga berdampak pada dunia pendidikan. Sehingga banyak diciptakan suatu metode-metode pembelajaran baru dan variatif  yang dirasa cocok dan sesuai pada masa tertentu. Meteode-metode dan pendekatan tersebut muncul dari akibat suatu tindak perilaku individu yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.  Salah satu metode pembelajaran dalam pembelajaran bahasa asing yaitu, metode direct, traditionnelle, audio-oral, S.G.A.V (Struktur Global Audio Visual), dan pendekatan komunikatif.

1.      Metode S.G.A.V (SRTUCTUR GLOBALE AUDIO-VISUELLE)
Suatu metode yang dikenalkan pada tahun 1960 an. Awalnya penggunaan metode ini pada tahun 1962 yang di kenal  dengan “Voix et Images”. “Voix et Images” ini merupakan suatu metode pembelajaran yang diujukan kepada para pemula pembelajar bahasa asing. Penerapan metode ini di gunakan dalam bahasa inggris, jerman, italia, rusia dll. Metode S.G.A.V merupakan metode perkembangan dari metode “Voix et Images”. Petar Guberina dari institute fonetik Universitas Zagreb (Slovenia) memberikan formulasi teoritis untuk pertama kalinya dalam metode SGAV. Yang disusul oleh Paul Rivence salah satu sekolah di Saint-Cluod dan Ramond Renard dari Universitas Mons, merekalah yang merevolusi serta mengadakan penelitian untuk meningkatkan pengajaran bahasa asing. Oleh karenanya metode SGAVB di sebut juga sebagai metode St Cloud-Zagreb.
Metode SGAV merupakan metode pembelajaran yang menekankan  pada media pembelajran yang berupa Audio-Visual. Metode ini menitik beratkan bahwa suatu pengajaran dapat di lakukan dengan metode suara dan gambar. “La méthode SGAV est fondée sur le principe selon lequel l’apprentissage d’une langue nécessite « une structuration globale » de l’apprenant, en le dotant non seulement d’éléments linguistiques (grammaire, lexique, phonétique), mais aussi extralinguistiques comme les gestes, le rythme, la mimique” (Ch. Tagliante, 2006, p.51). Element-elemet dalam metode SGAV ini secar global dipadukan terutama bahasa ibu. Mskipun metode ini dapat diterapkan dalam empat ketrampilan dasar ,tetapi metode ini lebih memprioritaskan ketrampilann berbicara. Tujuan dari metode ini berbicara dan untuk berkomunikasi dalam situasi kehidupan sehari-hari.

2.      Acuan Teori Metode SGAV
Pada dasarnya acuan teori metode SGAV didasarkan oleh dua teori utama, yakni:
a.       Teori Linguistik
Metode SGAV mengacu pada pada landasan Strukturalisme, yakni yang menyangkut innate bahasa yang dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure. Landasan ini beranggapan mengenai factor biologis dalam pemerolehan bahasa yang memeproduksi bahasa sebagai suatu system , satuan hierarchi dan keteraturan.
b.      Teori Pembelajaran Behavioristik
Menyangkut mengenai suatu behavior tentang penggunaan suatu bahasa dalam kegiatan komunikasi. Behavioristik merupakan salah satu pensuplai suatu tindakakn bahasa yang secara alami dilakukan dalam kehidupan serta dapat diamati yang berlangsung secara kontinuitas.

3.      Tahapan Aktifitas Kelas Metode SGAV

  •         Presentation du dialogue
Suatu bahan ajar di kenalkan atau dimunculkan dalam bentuk audio-visual. Yang adalah keselarasan bunyi dann gambar yang merefleksikan situasi dalam dialog. 
  •   Explication
Penjelasan mengenai kesukaran yang ada dalam dialog misalnyaadanya kata-kata baru, gramatikal dan lain sebagainya.
  •          Repetition
Mengacu pada pembenaran fonetik dan memngingat kembali struktur dari dialog.
  •          Exploitation
Penggunaan yang sama sesuai konteks tetapi dalam situasi yang lebih sederhana.    
  •  Transposition
Bermain peran merupakan salah satutransposition dalam Metode SGAV. Dimana siswa dapat secara langsung menggunakan ataupun untuk lebih memahami.


4.      Keuntungan dan Kelebihan Metode SGAV
Keuntungan:
v  Pengucapan atau perealisasian semakin bagus dan benar.
v  Kegiatan berawal dari Bahasa lisan
v  Pengenalan tahapan dari struktur gramatikal dan vocabulaire.
Kelemahan:
v  Kesulitan dalam memahami konteks
v  Adanya konsep kesederhanaan Bahasa sehingga mempengaruhi keseluruhan struktur bahasa
v  Pengotomatisan yang berlebihan ( hanya menguasai bahasa komunikasi saja).

5.       Implementasi metode SGAV dalam pengajaran bahasa Prancis
Compétence visée                   : Expression Orale.
Objectif                                   : Identifier, Définir, Caractériser et Situer dans le video.
Type De Document                 : Le  Vidio a l”internet.
Contexte et Matériel               : En classe. Équpement Ordinateur portable/ Vidio.
Document de Travail              : Grilles inscrites au tableau et recopiées par les élèves.
Durée                                      : 60 min.

Persiapan:
-          Materi berupa percakapan sehari-hari kelas XI semester 2
-          Menyiapkan bahan ajar berupa video percakapan sehari-hari dalam bahasa prancis.
-          Pemilihan video di sesuaikan dengan niveau siswa (kelas XI)
-          Menyiapkan LCD, speaker, dan fotokopi dialog
-          Materi di peroleh dari internet

Langkah-langkah:
1.      Kegiatan Awal
-          Membuka pelajaran dengan memberi salam dan memeriksa kehadiran siswa.
-     Apersepsi yaitu mengulang pelajaran yang sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya serta mengkaitkan materi yang akan diajarkan
2.      Kegiatan Inti
-          Memaparkan video percakapan mengenai kehidupan sehari-hari
-          Guru memberikan pertanyaan yang terkait video (Qui parle ?, quand ?, 
ils parlent de quoi ?, Ou ? et puorquoi ?)
-          Mengulang video agar siswa lebih memahami isi dialog (2-3x)
-          Siswa menjawab pertanyaan guru
-          Guru menerangkan materi
-          Mengulang video untuk penguatan pemahaman.
-          Guru memepersilahkan siswa untuk menceritakan kembali isi vidio
-          Guru menyuruh siswa berpasangan untuk berdialog sesuai tema
-          Siswa maju berpasangan dan berdialog

3.      Kegiatan Penutup
-          Menyimpulkan materi bersama siswa
-          Guru menyuruh siswa untuk berlatih lagi dirumah