Cari Blog Ini

Kamis, 20 Oktober 2011

Makalah Innate

PEMBAHASAN
A.    Rasionalisme
Secara etimologis rasionalisme berasal dari bahasa Inggris ‘rasionalism’. Akar katanya dari bahasa Latin ratio yang berarti akal. Dilihat dari akar katanya, A.R. Lacey berpendapat bahwa rasionalisme merupakan sebuah pandangan yang berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran. Rasionalisme dapat diartikan juga sebagai pandangan yang percaya bahwa pikiran secara aktif terlibat dalam pemerolehan pengetahuan (misalnya dengan berfikir, menalar, atau mendeduksi ). Aliran ini terkenal pada abad 17 M. Tokoh-tokoh yang menganut paham ini diantaranya Plato, Aristoteles, Rène Descartes, Leibniz dan Spinoza. Aliran rasionalisme mencapai masa keemasannya pada saat kemunculan Rène Descartes dengan pemikirannya yang berupa kalimat « Cogito, ergo sum » yang artinya aku berpikir, maka aku ada.

A.    Psikologi Kognitif (Cognitive Psychology)
Psikologi kognitif merupakan cabang psikologi dengan pendekatan kognitif yang menekankan arti penting proses internal mental manusia. Perilaku-perilaku manusia yang tampak tidak dapat diukur dan dijelaskan tanpa melibatkan proses mental. Proses mental merupakan semua proses yang berkaitan dengan daya kognisi setiap individu. Peran kognisi ini yang mempengaruhi segala aspek kegiatan setiap individu, sedangkan kognisi sendiri yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi (Sugihartono,dkk,psikologi pendidikan :104 ).
Menurut Neisser (tokoh psikologi kognitif), kognitif atau kognisi itu sendiri adalah semua proses terhadap input sensorik yang diubah, dikurangi, dielaborasi, disimpan, diambil kembali, dan digunakan.
Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima, mempersepsi, mempelajari, menalar, mengingat dan berpikir tentang suatu informasi.
Para psikolog kognitif menyatakan bahwa makna, pemahaman, dan pengetahuan dalam membentuk perilaku manusia. Mereka berupaya menemukan motivasi dasar dan sturktur mendalam pada perilakumenusia dengan pendekatan rasional.
Setiap orang memiliki pengalaman dan pengetauan yang sangat variatif satu sama lain. Semua pengetahuan dan pengalaman ini tertata dalam bentuk strtuktur kognisi.

B.    Innate
Innate adalah struktur kognisi yang sudah ada sejak lahir yang  berupa ide dan pengetahuan (innate idea and innate knowledge) yang tidak didapat dari pengalaman dan perasaan. Teori innate menolak pandangan tentang pikiran yang dimiliki manusia sejak lahir merupakan tabula rasa atau blank slate seperti yang dikemukakan oleh John Locke yang merupakan kaum empirisme.
Innate idea menegaskan bahwa manusia memiliki ke ide-ide bawaan tertentu. Ide bawaan bukan berasal dari pengalaman, tetapi merupakan bagian integral dari pikiran. Dalam filosofi dan psikologi bahwa innate idea atau ide bawaan merupakan sebuah konsep dari objek pengetahuan yang mana bersifat universal dan kemanusian. Tetapi sebagian orang terlahir lebih baik dalam mempelajari pengalaman yang didapatnya.
Innate diajukan oleh Noam Chomsky dalam teori pendekatan pemerolehan bahasa, dan menitikberatkan pada proses mental dan psikolinguistik. Banyak sebutan untuk innate atau innatist, ada yang menyebutnya sebagai “nativist”, “mentalism”, atau “rasionalism”.

Terdapat dua asumsi dasar dalam teori innate, yaitu :
1.      Asumsi yang menyatakan bahwa manusia telah dianugrahi kemampuan bahasa sejak lahir.
2.      Asumsi yang menyatakan bahwa perkembangan bahasa mengikuti jadwal biologis dan bersifat berurutan (kronologis).
Secara filosofi, terdapat kontroversi mengenai innate idea (ide bawaan) yang menganggap suatu pusat permasalahan antara rasionalist dan empirik. Secara rasionalis menganggap bahwa ide-ide didapat tergantung dari pengalaman, sedangkan empiric menyatakan semua pengetahuan yang diperoleh terbentuk dari pengalaman.

C.     Innate dalam Pembelajaran Bahasa
Pada dasarnya setiap kegiatan pembelajaran berhubungan dengan kognitif. Dalam struktur kognitif inilah seseorang mamapu mempelajari dan mengaplikasikan segala macam pengalaman. Segala macam pengalaman nantinya akan memebentuk pola pikir setiap individu, khususnya dalam pemerolehan bahasa pertama atau bahasa Ibu.
Teori innate dalam pembelajaran bahasa sangat bertentangan dengan aliran behaviorisme yang didirikan oleh John B. Watson. Kaum behavioris memegang paradigma empiris yang dapat diamati dan diobservasi secara nyata, bahasa adalah sesuatu yang harus ditirukan dan dikondisikan. Sedangkan innate sangat bertolak belakang dengan pandangan tersebut, innate tertarik dengan proses mental yang tidak dapat diamati atau abstrak, bahasa merupakan kemampuan mental dalam memahami aturan bahasa.
Dalam penjelasan sebelumnya tentang innate, terdapat dua asumsi dasar dalam teori ini. Untuk asumsi yang pertama yang menyatakan bahwa manusia sejak lahir mempunyai kemampuan bahasa. Kemampuan ini berupa sebuah “mesin bahasa” atau sebuah perangkat pemerolehan bahasa yang terdapat pada otak manusia yang dapat memahami aturan tata bahasa secara alamiah. Mesin bahasa atau bisa juga diumpamakan dengan “kotak hitam kecil” yang dapat memproduksi bahasa ini oleh Chomsky disebut sebagai LAD atau Language Acquisition Device. McNeill (1966) memaparkan LAD meliputi empat perlengkapan liguistik bawaan, yaitu:
1.    Kemampuan membedakan bunyi wicara dari bunyi-bunyi lain di lingkungan sekitar.
2.      Kemampuan menata data linguistik ke dalam berbagai kelas yang bisa disempurnakan kemudian.
3.      Pengetahuan bahwa hanya jenis sistem linguistik tertentu yang mungkin sedangkan yang lainnya tidak.
4. Kemampuan untuk terus mengevaluasi sistem linguistik yang berkembang untuk membangun kemungkinan sistem paling sederhana berdasarkan masukan linguistik yang tersedia.
Kemampuan otak manusia dalam memperoleh bahasa bersifat universal karena Chomsky berpandangan bahwa semua bahasa memiliki karakter universal. Menilik fenomena ini, Chomsky menamakannya sebagai Universal Grammar atau UG. Chomsky berpendapat bahwa semua basis bahasa di dunia bersifat universal yang ada dalam diri setiap orang. UG atau Tata Bahasa Universal ini sudah tertanam dalam otak kita sejak lahir, jadi kemampuan berbahasa setiap orang tidak perlu diajarkan karena setiap bahasa pada dasarnya memiliki karakteristik dan tata bahasa yang sama atau universal. Setiap orang akan dapat menguasai suatu bahasa jika pengalaman bahasa memang mengharuskannya menggunakan bahasa tersebut.
Dalam asumsi yang kedua menyatakan bahwa bahwa perkembangan bahasa mengikuti jadwal biologis dan bersifat kronologis. Perkembangan bahasa berbanding lurus denan jadwal biologis setiap orang. Semakin anak bertambah dewasa, maka perkembangan bahasanya pun akan semakin lengkap. Eric Lenneberg (1967) berpandangan bahwa masa pubertas merupakan periode emas seorang anak untuk menguasai bahasa. 

D.    Kritik Terhadap Teori Innate Chomsky
Dibalik kesuksesan Chomsky dalam mempopulerkan teori ini, banyak pula kritik-kritik keras dari pemikir-pemikir terkenal lain yang menentang teori yang dibuatnya. Thomas Hobbes (1588-1679) merupakan salah satu pemikir terkenal yang menentang gagasan bahwa ide bawaan adalah sumber pengetahuan. Dia berpendapat bahwa kesan indra adalah sumber dari semua pengetahuan.
Pemikir lain yang menentang teori ide bawaan ini yaitu John Locke (1632-1704). Ia merupakan seorang empirisis. Menurutnya pikiran terdiri dari ide, dan ide datang dari pengalaman. Pikiran bayi pada saat lahir adalah tabula rasa, sebuah lembaran kosong, pengalaman-pengalaman ketika ia hidup yang mengisi lembaran itu. Tidak ada sesuatu pun yang ada di dalam pikiran yang tidak ada lebih dahulu di dalam indera. Ide-ide berasal dari pengalaman indrawi; ide-ide kompleks berasal dari kombinasi berbagai ide yang sederhana.
Kritik lain terhadap teori ini yaitu pertama, bahwa teori ini hanya menggambarkan kemampuan internal manusia dalam pembelajaran bahasa tetapi tidak menjelaskan aspek perkembangan dari pemerolehan bahasa. Kedua, teori ini sebetulnya digunakan untuk menggambarkan kompetensi orang dewasa dan bukan untuk anak kecil. Ketiga, fokus utama dari teori ini adalah pada pengetahuan internal dari seorang pembicara yang sudah ideal, bukan kepada anak kecil yang seringkali menunjukkan bahasa yang sangat jauh dari kata sempurna. Keempat, toeri innate ini mengabaikan peran lingkungan dalam pemerolehan bahasa, dan mengabaikan peran sosialisasi anak dengan orang dewasa dalam pengembangan bahasa. Kelima, meskipun Chomsky berbicara tentang perspektif psikolinguistik dalam proses pemerolehan bahasa, sebenarnya masih banyak pertanyaan-pertanyaan seputar proses kognitif yang tidak terjawab dalam teori ini.


 DAFTAR PUSTAKA

Brown, Douglas. 2007. Prinsip Pembelajaran dan Pengajaran Bahasa Edisi Kelima. Jakarta: Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Hergenhahn, BR & Matthew H. Olson. 2008. Theories of Learning, Edisi Ketujuh. Jakarta: Kencana.
Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta : PT Bumi Aksara.


Tidak ada komentar: